Tubuh kita berubah. Seiring bertambahnya usia, mereka membutuhkan lebih banyak perhatian dan kasih sayang. Tidak peduli seberapa baik Anda makan, atau seberapa banyak Anda berlatih yoga, tubuh kita akan tetap lelah. Kita semua membawa benih genetik yang berbeda, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berbeda, sehingga prosesnya terlihat berbeda pada setiap orang. Namun meskipun tubuh kita berubah dan menjadi lebih terpelihara, kita masih bisa bersyukur atas banyak kegembiraan yang kita alami melalui tubuh ini setiap hari.

Panggilan untuk Membangunkan

Beberapa tahun yang lalu, tubuh saya terus menerus mengingatkan saya. Tubuhku, yang selama ini sangat minim perawatannya, mengirimiku pesan yang lantang dan jelas: “Berhentilah menganggap remeh aku! Bagaimana kalau sedikit rasa terima kasih?”

Pada tahun 2015, pinggul kiri saya diganti karena hip displayia. Meski begitu, saya tahu ini hanya masalah waktu saja untuk pinggul kanan saya. Setahun sembilan bulan kemudian, saya mendapatkan sambungan titanium baru yang mengilap di sisi kanan.

Pada hari pertama retret meditasi 18 hari di Pusat Meditasi Spirit Rock pada tahun yang sama, saya menerima diagnosis kanker payudara stadium awal. Saya beruntung dalam dua hal: Penyakit ini terdeteksi sangat dini dan tidak memerlukan banyak pengobatan radikal. Dan saya berada dalam kondisi yang tepat untuk menerima berita tersebut. Meskipun aku mengalami kecemasan dan kesedihan yang diharapkan, pikiranku tidak menambahkan drama apa pun. Faktanya, saya merasakan banyak ketenangan hati seputar diagnosis saya. Tampaknya latihan meditasi selama 30 tahun telah membuahkan hasil.

Selama bertahun-tahun saya menganggap remeh tubuh ini. Saya tidak mengunjungi dokter selama 25 tahun. Tidak ada sesuatu pun terjadi pada tubuh saya yang tidak dapat saya rawat melalui cara alami. Tapi itu berubah.

Mengapa Berlatih Bersyukur?

Penelitian telah menemukan bahwa menumbuhkan rasa syukur sebenarnya memberikan manfaat kesehatan. Sebuah tahun 2015 artikel di Newsweek mengutip lima manfaat yang terbukti:

  1. Orang yang bersyukur akan lebih berpengharapan dan lebih sehat
  2. Peningkatan kualitas tidur
  3. Peningkatan harga diri
  4. Meningkatnya sikap membantu dan empati
  5. Peningkatan ketahanan
BACA  Pose Unta: 5 Variasi Kreatif

Thich Nhat Hanh mengajarkan bahwa apresiasi terhadap tubuh kita—tidak hanya ketika kita merasakan sensasi menyenangkan, namun pada saat segala sesuatunya berjalan seperti biasa—dapat menjadi sumber kebahagiaan. Ia mengatakan, “Jika kita tidak sadar bahwa kita bahagia, kita tidak benar-benar bahagia. Saat kita sakit gigi, kita tahu bahwa tidak sakit gigi adalah hal yang luar biasa. Namun ketika kita tidak sakit gigi, kita tetap tidak bahagia. Bukan sakit gigi itu sangat menyenangkan.” Kita bisa mempraktikkan rasa syukur saat kita tidak sedang sakit gigi—atau penyakit lainnya.

Cara Melatih Rasa Syukur atas Tubuh Anda yang Luar Biasa

Berikut beberapa cara untuk melatih rasa syukur terhadap tubuh yang Anda tinggali:

  • Menurut Mayo Clinic, jantung kita berdetak rata-rata 60 hingga 100 kali per menit, yang berarti 86.400 hingga 144.000 detak per hari. Jika Anda membaca ini, hati Anda melakukan hal itu. Hal ini, bersama dengan perkiraan 23.000 napas yang Anda ambil setiap hari, membuat Anda tetap hidup. Berikan hatimu rasa syukur.
  • Mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit Anda memungkinkan Anda menikmati pemandangan, suara, bau, rasa, dan sensasi dunia kita. Tentu saja, satu atau lebih dari indera ini mungkin kehilangan ketajamannya seiring berjalannya waktu. Tapi Anda bisa menghargai mereka atas jendela yang mereka berikan kepada Anda ke seluruh dunia sepanjang hari.
  • Sistem saraf, pencernaan, peredaran darah, pernapasan, dan reproduksi Anda semuanya berkontribusi pada fungsi normal dan sehat tubuh Anda. Seringkali kita tidak terlalu memperhatikan tubuh sampai terjadi sesuatu yang tidak beres. Luangkan waktu untuk mengakui bahwa tubuh Anda berfungsi dengan baik, bukan hanya saat memberikan masalah.
  • Jika Anda berlatih yoga, bersyukurlah bahwa Anda memiliki sarana untuk pergi ke kelas, turun ke lantai, dan bangkit kembali. Bersyukurlah bahwa Anda dapat merasakan latihan yang kita semua sukai melalui tubuh yang membawa Anda ke sana.
  • Berikan tubuh Anda Savasana yang bagus dan panjang setelah Anda berlatih. Tubuh Anda memerlukan waktu 10-15 menit untuk mencapai relaksasi fisiologis setelah aktivitas fisik. Savasana memungkinkan Anda mengintegrasikan energi yang Anda kembangkan dalam latihan asana Anda. Berikan tubuh Anda waktu yang dibutuhkan untuk pulih dan mengisi kembali dirinya sendiri.
BACA  Anda Bisa Berterima Kasih pada Hormon Anda