Di era media sosial, foto pose yoga dapat menginspirasi dan/atau mengintimidasi. Instagram penuh dengan pose yoga mewah yang sempurna. Melihat foto pose yoga adalah salah satu cara untuk menetapkan niat dalam latihan Anda. Mengamati bagaimana orang lain berlatih akan bermanfaat. Namun foto mempunyai satu batasan utama: foto merupakan gambaran statis dari bentuk kehidupan dan pernapasan. Namun yoga bukanlah latihan statis. Asana adalah kata kerja.
Apa Artinya Berpose?
Salah satu alasan kita sering salah mengartikan asana sebagai bentuk statis mungkin karena masalah semantik. Kebanyakan dari kita menggunakan kata “pose” untuk menggambarkan asana. Definisi pertama Kamus Oxford tentang bentuk kata benda “pose” adalah sebagai berikut: “cara tertentu untuk berdiri atau duduk, biasanya digunakan sebagai efek atau untuk difoto, dilukis, atau digambar.” Ini terdengar sangat mirip dengan apa yang kita lakukan saat berpose di hadapan calon penonton di media sosial.
Definisi kata kerja juga sama bermasalahnya. Menurut Merriam Webster, dua yang pertama adalah: “1. : mengambil postur atau sikap biasanya untuk tujuan artistik. 2. : mempengaruhi suatu sikap atau karakter biasanya untuk menipu atau mengesankan. berperan sebagai dokter untuk mendapatkan akses ke bangsal.” Astaga!
Inilah sebabnya saya mencoba—dengan hasil yang terbatas—untuk mengubah kebiasaan saya menggunakan kata “pose”. Kebiasaan lama sulit dihilangkan, tetapi saya merasa bahwa kata “asana” lebih sering dimasukkan ke dalam instruksi yoga saya daripada biasanya. Alasan saya merasa hal ini penting adalah karena kebanyakan orang tidak datang ke latihan yoga dengan prasangka mengenai apa arti asana. Kata tersebut lebih mudah dibentuk, sehingga memudahkan siswa untuk menafsirkannya dengan cara yang lebih fleksibel. Asana adalah proses yang hidup dan bernafas. Jadi, penting untuk tidak membatasinya pada definisi statis.
Jika Asana Adalah Kata Kerja, Bagaimana Pendekatan Anda Terhadap Latihan?
Berikut beberapa cara untuk mengeksplorasi proses asana:
- Langkah pertama dalam mengenali sifat asana yang terus berkembang adalah melepaskan konsep kita tentang tampilan atau rasa “seharusnya” setiap pose. Itu berarti mengembangkan “pikiran pemula” kita.
- Setelah Anda terbuka untuk membiarkan asana Anda berkembang secara alami, alih-alih mencoba membuatnya sesuai dengan pola tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, Anda dapat mulai menjelajah.
- Setiap asana dimulai dengan niat awal kita untuk mempraktikkannya. Jadi, tetapkan niat untuk hadir dalam keseluruhan proses, dimulai dengan sensasi apa pun yang muncul saat Anda memutuskan untuk berlatih asana tertentu. Apakah Anda mengantisipasi apa yang mungkin Anda rasakan, berdasarkan pengalaman masa lalu? Apakah ada rasa gentar atau cemas saat melakukan pose tersebut? Jika itu adalah pose yang Anda sukai, apakah Anda terburu-buru untuk melakukannya?
- Kemudian hadirlah sensasi yang mengiringi pengaturan tubuh Anda agar membentuk asana. Apakah Anda memulai proses dari posisi berdiri, duduk, atau berbaring tertentu? Sensasi apa yang hadir saat Anda bersiap?
- Hadiri proses perpindahan ke asana. Bergerak perlahan, sehingga Anda bisa merasakan sensasi perubahan saat tubuh Anda bergeser ke arah asana.
- Setelah tubuh Anda menemukan bentuk asana, bernapaslah dan rileks. Tetap terhubung dengan proses yang sedang berlangsung. Di mana Anda merasakan sensasi peregangan atau penstabilan? Bagaimana sensasi tersebut bergerak dan berubah?
- Tetaplah berada di dalam tubuh Anda, biarkan napas membimbing Anda. Setiap bagian dari napas—menghirup dan menghembuskan napas—akan memberi isyarat kepada tubuh Anda untuk menarik atau memperdalam asana Anda. Bersantailah dengan saran-saran ini, biarkan tubuh Anda berosilasi, dengan lembut dan halus, masuk dan keluar dari pose. Hadiri prosesnya. Ini mungkin cara termudah untuk memahami bagaimana asana adalah kata kerja.
- Sensasi apa yang menyertai dorongan untuk keluar dari asana? Tetap terhubung dengan proses keluar dari asana Anda. Lalu berhenti sejenak dalam posisi netral untuk merasakan efeknya.
Beberapa Saran Lagi
- Akan sangat membantu jika Anda mempraktikkan pose tertentu lebih dari sekali. Jika Anda tetap hadir saat berlatih, seperti pada petunjuk di atas, Anda mungkin merasakan sensasi yang sangat berbeda untuk kedua kalinya. Hal ini dapat membantu melepaskan kita dari praduga kita tentang asana.
- Bersenang-senanglah dengannya. Cara terbaik untuk menjaga latihan Anda tetap segar adalah dengan mendekatinya dengan rasa ingin tahu. Setiap kali Anda berlatih, katakanlah, Adho Mukha Svanasana (Pose Anjing Menghadap ke Bawah), Anda melakukannya dengan tubuh/pikiran yang berbeda. Tidak peduli berapa kali Anda menempatkan tubuh Anda dalam bentuk asana, setiap kali latihannya berbeda-beda. Tetap mengikuti prosesnya dapat membuat latihan Anda tetap segar.